UTOMO JOSODIRDJO: LEGENDA AKUNTANSI INDONESIA

UTOMO JOSODIRDJO: LEGENDA AKUNTANSI INDONESIA

Layaknya sepakbola, dunia per-akuntansian di Indonesia juga memiliki legenda yang sangat terkenal. Legenda per-akuntansian ini dikenal sebagai sosok yang sangat berkontribusi besar dalam penerapan sistem akuntansi dan pengembangan akuntansi di Indonesia. Sosok legenda tersebut bernama Utomo Josodirdjo (90 tahun) dikenal sebagai legenda perakuntansian Indonesia yang namanya sangat familiar di dunia per-akuntansian. Di dunia akademik, Utomo tidak hanya menjadi salah satu pendiri President University. Ia juga adalah sosok yang merintis pendirian jurusan akuntansi di Universitas Airlangga, Surabaya. Ia adalah tokoh penting dalam perubahan sistem akuntansi model Belanda ke sistem akuntansi model Amerika di Indonesia.

Titik perbedaanya antara dua sistem akuntansi tersebut adalah terletak pada satu hal yaitu future prediction. Di sistem akuntansi model Amerika, dengan membaca laporan keuangan, kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada perusahaan di masa mendatang, sehingga laporan keungan yang dihasilkan dari sistem akuntansi model amerika memberikan future prediction yang sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan di masa mendatang. Selain itu, diantara hal yang selalu diajarkan oleh legenda utomo ini adalah tentang pentingnya praktek kerja dalam sistem pendidikan akuntansi dan networking.

Dalam perjalanan hidupnya, Utomo pernah bercerita tentang kisah sepulang dari Harvard, ia mendirikan Sabang College. Konsen yang diajarkan di sana lebih kepada teori-teorinya yang pendek, to the point, dan bisa dipraktekkan langsung. Kini lulusan Sabang College ini berhasil melahirkan lulusan lulusan yang sangat hebat dan sukses. Sebagian besar lulusannya berhasil dalam kedudukan dan keuangan, ada yang jadi menteri, ada juga yang jadi sekjen.

Utomo juga sukses mendirikan salah satu firma akuntansi pertama di Indonesia. Firma ini dibangun untuk menciptakan kesetaraan hak pekerja akuntan, meningkatkan kompetensi akuntan Indonesia sehingga tidak kalah dengan akuntan asing, serta agar pelayanan firma akuntan ini terbuka bagi siapa saja. Perkembangan firma miliknya melejit pesat dan mendunia setelah bekerja sama dengan SyCip Gorres Velayo & Company (SGV) dari Manila. Selain itu, dirinya juga menginisiasi kemitraan SGV dengan Arthur Andersen asal Amerika. Terus melejit, SGV menjadi anggota dari Ernst & Young Global Limited, firma akuntansi terkemuka dunia. Kisah Utomo malang-melintang membangun pendidikan dan profesi bidang akuntansi ini disampaikan saat salah satu pendiri President University ini meluncurkan sebuah buku berjudul “A Journey Through Time: The Memoir of Utomo Josodirdjo”.

No Comments

Post A Comment